Monday, January 7, 2013

Another Thumbelina



 THUMBELINA
Versi: Estri

Pada zaman dahulu, hidup seorang gadis cantik bernama Thumbelina. Tubuh Thumbelina sangat kecil, hanya sebesar ibu jari. Thumbelina lahir dari bunga Krisan kuning. Rambutnya panjang dan tubuhnya  berbau harum, seperti Bunga Krisan.
Setiap hari Thumbelina bermain di sekitar taman bunga di tengah hutan. Ia sangat lincah memanjat dari satu tangkai bunga ke tangkai bunga yang lain untuk mencari madu.
Saat malam hari, Thumbelina tidur di atas bunga Krisan dan menggunakan kelopak bunga mawar sebagai selimutnya.

Suatu hari, ketika Thumbelina sedang mengumpulkan mahkota bunga Krisan, seekor tuan katak mengintip dari balik batu. Tuan katak tersebut merasa kagum dengan kecantikan Thumbelina dan ingin memilikinya.
Tuan katak kemudian membuat suatu jebakan. Tuan katak meletakkan getah karet di tengah taman.
“Saat gadis cantik itu melewati tempat ini, aku pasti bisa menangkapnya,” pikir tuan katak.

Thumbelina akhirnya terperangkap jebakan tuan katak. Thumbelina tidak bisa melepaskan diri dari getah karet yang diinjaknya. Tuan katak kemudian  mengikat dan membawa Thumbelina ke rumah tuan katak.
Rumah tuan katak berada di sebuah danau. Thumbelina diletakkan di atas daun teratai di tengah danau. Thumbelina merasa takut karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Thumbelina berharap ada sesuatu yang bisa menolongnya.
Ketika tuan katak pergi mencari makanan, Thumbelina berusaha mencari pertolongan.
“Tolong! Tolong! Siapapun, tolong aku!” teriak Thumbelina.
Seekor kupu-kupu yang kebetulan lewat di atas danau mendengar teriakan Thumbelina. Kupu-kupu tersebut adalah Eris, teman bermain Thumbelina.

“Thumbelina, apa yang terjadi?” tanya Eris.
“Syukurlah Eris, kamu datang. Cepat tolong aku! Bawa aku pergi dari sini sebelum tuan katak kembali.”
Lalu Eris membawa Thumbelina terbang kembali ke rumah Thumbelina di tengah hutan. Kemudian, Thumbelina menggunakan sepotong duri mawar untuk melepaskan  ikatannya.

Thumbelina berterima kasih kepada Eris. Thumbelina mengatakan bahwa dia ingin memiliki sayap seperti Eris. Jika Thumbelina memiliki sayap, tuan katak tidak akan bisa menangkapnya lagi. Selain itu, Thumbelina akan lebih mudah berpindah dari satu bunga ke bunga yang lainnya.
“Aku tahu seekor tikus ladang yang bisa membantumu mempunyai sayap, Thumbelina,” kata Eris yang merasa kasihan dengan Thumbelina.
“Bisakah kamu mengantarku ke sana, Eris?” tanya Thumbelina penuh harap.
‘Ya, tentu saja, naiklah ke punggungku!’ Lalu Thumbelina dan Eris pergi memcari tikus ladang.

Thumbelina dan Eris tiba di depan rumah seekor ibu tikus ladang. Sayangnya, Eris tidak bisa menemani Thumbelina menemui ibu tikus karena harus mencari madu.
Ibu tikus mempersilahkan Thumbelina masuk. Di dalam hati, ibu tikus menyukai Thumbelina karena wajahnya yang cantik dan baunya yang harum seperti bunga Krisan.

Setelah mendengar keinginan Thumbelina, ibu tikus mengajukan permintaan.
“Aku akan menolongmu mendapatkan sayap, Thumbelina. Tetapi sebelumnya, maukah kamu tinggal di sini beberapa hari dan membuatkanku sebuah gaun putih dari bunga di hutan?” tanya ibu tikus ladang.
Karena senang, Thumbelina tidak berfikir panjang. Ia menyetujui permintaan ibu tikus ladang. Thumbelina segera pergi ke taman untuk mencari berbagai bunga dan menjahitnya menjadi sebuah gaun.

Thumbelina tidak sendiri. Ia ditemani seekor burung parkit yang bernama Nobi. Nobi sedang terluka ketika bertemu dengan Thumbelina. Thumbelina merawat luka Nobi dan membawakannya biji-bijian dari hutan.

Setelah satu minggu, akhirnya Thumbelina berhasil membuat sebuah gaun untuk ibu tikus dan sebuah gaun untuk dirinya sendiri. Saat Thumbelina menyerahkan gaun itu, ibu tikus ladang menyampaikan keinginannya pada Thumbelina. Ibu tikus ladang ingin Thumbelina menjadi pendamping anaknya.
Thumbelina tidak setuju dengan niat ibu tikus ladang. Thumbelina diam-diam pergi meninggalkan rumah ibu tikus ladang.
Nobi yang sudah sembuh membantu Thumbelina dengan mengajaknya terbang.

Meskipun berhasil pergi dari ibu tikus ladang, Thumbelina masih merasa sedih. Ia tidak bisa mendapatkan sayap yang diinginkannya.
“Jangan sedih Thumbelina, pasti ada cara lain untuk mendapatkan sayap untukmu,” hibur Nobi.

Beberapa saat kemudian, Thumbelina dan Nobi terbang melintasi sebuah istana di tepi sungai. Istana tersebut dikelilingi taman dengan beraneka macam bunga, seperti bunga Krisan, Tulip, Matahari, dan masih banyak lagi. Sungainya pun jernih dengan air yang berwarna biru.
Thumbelina merasa takjub melihat pemandangan tersebut. Thumbelina meminta Nobi untuk berhenti di taman yang indah itu.

Setelah Thumbelina dan Nobi turun, mereka bertemu dengan peri-peri penghuni taman. Peri-peri itu menyambut kedatangan Thumbelina dan Nobi. Wajah peri-peri bunga terlihat sedih .
“Mengapa kalian terlihat tidak senang?” tanya Thumbelina.
“Sudah beberapa hari ini, seekor tikus tanah merusak tanaman bunga kami setiap malam.” Jawab peri bunga Tulip.
Thumbelina dan Nobi merasa kasihan dan ingin menolong para peri bunga.

Thumbelina mengajak peri-peri bungan untuk membuat sebuah jebakan. Thumbelina  dan Nobi menanam kembali bunga di tempat yang telah dirusak tikus tanah. Lalu peri-peri bunga menancapkan duri-duri mawar di sela-sela tanaman.
Pada malam hari, tikus tanah kembali merusak tanaman bunga. Akan tetapi, kali ini tikus tanah terkena jebakan. Kakinya terkena salah satu duri mawar. Ia berteriak kesakitan dan meminta pertolongan.

Thumbelina merasa kasihan melihat kejadian itu dan mendekati tikus tanah.
“Aku akan menolongmu, asal kamu berjanji tidak akan merusak tanaman bunga lagi,” kata Thumbelina kepada tikus tanah.
“Baiklah, aku berjanji,” jawab tikus tanah.
Thumbelina mengobati luka tikus tanah. Tikus tanah mengatakan kalau dia tidak menyukai bunga. Rumah tikus di dalam tanah menjadi rusak karena akar tanaman bunga. Tikus tanah pun minta maaf dan berjanji akan mencari tempat tinggal baru.

Peri-peri bunga mengadakan pesta sederhana untuk berterima kasih pada Thumbelina. Pada pesta itu, Raja peri bunga datang menemui Thumbelina. Raja peri bunga itu sangat gagah dan rupawan. Thumbelina memperkenalkan dirinya kepada raja peri bunga. Raja merasa kagum dengan keberanian dan ketulusan hati Thumbelina. Karena itu, raja menghadiahkan sepasang sayap indah untuk Thumbelina.

Raja peri bunga kemudian melamar Thumbelina untuk dijadikan permaisuri di istana bunga. Thumbelina menerima lamaran tersebut dengan perasaan bahagia. Karena kebaikannya, Thumbelina mendapatkan sayap yang sangat ia inginkan dan juga seorang pendamping yang diharapkannya.

Di hari pernikahan Thumbelina dan raja peri bunga, semua penghuni taman bersuka cita. Eris dan Nobi mendoakan Thumbelina selalu bahagia bersama raja peri hutan.

No comments:

Post a Comment