THUMBELINA
Versi: Estri
Pada zaman dahulu, hidup seorang gadis cantik bernama
Thumbelina. Tubuh Thumbelina sangat kecil, hanya sebesar ibu jari. Thumbelina
lahir dari bunga Krisan kuning. Rambutnya panjang dan tubuhnya berbau harum, seperti Bunga Krisan.
Setiap hari Thumbelina bermain di sekitar taman bunga di
tengah hutan. Ia sangat lincah memanjat dari satu tangkai bunga ke tangkai
bunga yang lain untuk mencari madu.
Saat malam hari, Thumbelina tidur di atas bunga Krisan dan
menggunakan kelopak bunga mawar sebagai selimutnya.
Suatu hari, ketika Thumbelina sedang mengumpulkan mahkota bunga
Krisan, seekor tuan katak mengintip dari balik batu. Tuan katak tersebut merasa
kagum dengan kecantikan Thumbelina dan ingin memilikinya.
Tuan katak kemudian membuat suatu jebakan. Tuan katak
meletakkan getah karet di tengah taman.
“Saat gadis cantik itu melewati tempat ini, aku pasti bisa
menangkapnya,” pikir tuan katak.
Thumbelina akhirnya terperangkap jebakan tuan katak.
Thumbelina tidak bisa melepaskan diri dari getah karet yang diinjaknya. Tuan
katak kemudian mengikat dan membawa
Thumbelina ke rumah tuan katak.
Rumah tuan katak berada di sebuah danau. Thumbelina diletakkan
di atas daun teratai di tengah danau. Thumbelina merasa takut karena tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Thumbelina berharap ada sesuatu yang bisa
menolongnya.
Ketika tuan katak pergi mencari makanan, Thumbelina berusaha
mencari pertolongan.
“Tolong! Tolong! Siapapun, tolong aku!” teriak Thumbelina.
Seekor kupu-kupu yang kebetulan lewat di atas danau mendengar
teriakan Thumbelina. Kupu-kupu tersebut adalah Eris, teman bermain Thumbelina.
“Thumbelina, apa yang terjadi?” tanya Eris.
“Syukurlah Eris, kamu datang. Cepat tolong aku! Bawa aku pergi
dari sini sebelum tuan katak kembali.”
Lalu Eris membawa Thumbelina terbang kembali ke rumah
Thumbelina di tengah hutan. Kemudian, Thumbelina menggunakan sepotong duri
mawar untuk melepaskan ikatannya.
Thumbelina berterima kasih kepada Eris. Thumbelina mengatakan
bahwa dia ingin memiliki sayap seperti Eris. Jika Thumbelina memiliki sayap, tuan
katak tidak akan bisa menangkapnya lagi. Selain itu, Thumbelina akan lebih
mudah berpindah dari satu bunga ke bunga yang lainnya.
“Aku tahu seekor tikus ladang yang bisa membantumu mempunyai
sayap, Thumbelina,” kata Eris yang merasa kasihan dengan Thumbelina.
“Bisakah kamu mengantarku ke sana, Eris?” tanya Thumbelina
penuh harap.
‘Ya, tentu saja, naiklah ke punggungku!’ Lalu Thumbelina dan
Eris pergi memcari tikus ladang.
Thumbelina dan Eris tiba di depan rumah seekor ibu tikus
ladang. Sayangnya, Eris tidak bisa menemani Thumbelina menemui ibu tikus karena
harus mencari madu.
Ibu tikus mempersilahkan Thumbelina masuk. Di dalam hati, ibu
tikus menyukai Thumbelina karena wajahnya yang cantik dan baunya yang harum seperti
bunga Krisan.
Setelah mendengar keinginan Thumbelina, ibu tikus mengajukan
permintaan.
“Aku akan menolongmu mendapatkan sayap, Thumbelina. Tetapi
sebelumnya, maukah kamu tinggal di sini beberapa hari dan membuatkanku sebuah
gaun putih dari bunga di hutan?” tanya ibu tikus ladang.
Karena senang, Thumbelina tidak berfikir panjang. Ia menyetujui
permintaan ibu tikus ladang. Thumbelina segera pergi ke taman untuk mencari berbagai
bunga dan menjahitnya menjadi sebuah gaun.
Thumbelina tidak sendiri. Ia ditemani seekor burung parkit
yang bernama Nobi. Nobi sedang terluka ketika bertemu dengan Thumbelina.
Thumbelina merawat luka Nobi dan membawakannya biji-bijian dari hutan.
Setelah satu minggu, akhirnya Thumbelina berhasil membuat
sebuah gaun untuk ibu tikus dan sebuah gaun untuk dirinya sendiri. Saat Thumbelina
menyerahkan gaun itu, ibu tikus ladang menyampaikan keinginannya pada
Thumbelina. Ibu tikus ladang ingin Thumbelina menjadi pendamping anaknya.
Thumbelina tidak setuju dengan niat ibu tikus ladang. Thumbelina
diam-diam pergi meninggalkan rumah ibu tikus ladang.
Nobi yang sudah sembuh membantu Thumbelina dengan mengajaknya
terbang.
Meskipun berhasil pergi dari ibu tikus ladang, Thumbelina
masih merasa sedih. Ia tidak bisa mendapatkan sayap yang diinginkannya.
“Jangan sedih Thumbelina, pasti ada cara lain untuk
mendapatkan sayap untukmu,” hibur Nobi.
Beberapa saat kemudian, Thumbelina dan Nobi terbang melintasi
sebuah istana di tepi sungai. Istana tersebut dikelilingi taman dengan beraneka
macam bunga, seperti bunga Krisan, Tulip, Matahari, dan masih banyak lagi.
Sungainya pun jernih dengan air yang berwarna biru.
Thumbelina merasa takjub melihat pemandangan tersebut.
Thumbelina meminta Nobi untuk berhenti di taman yang indah itu.
Setelah Thumbelina dan Nobi turun, mereka bertemu dengan
peri-peri penghuni taman. Peri-peri itu menyambut kedatangan Thumbelina dan
Nobi. Wajah peri-peri bunga terlihat sedih .
“Mengapa kalian terlihat tidak senang?” tanya Thumbelina.
“Sudah beberapa hari ini, seekor tikus tanah merusak tanaman
bunga kami setiap malam.” Jawab peri bunga Tulip.
Thumbelina dan Nobi merasa kasihan dan ingin menolong para
peri bunga.
Thumbelina mengajak peri-peri bungan untuk membuat sebuah
jebakan. Thumbelina dan Nobi menanam
kembali bunga di tempat yang telah dirusak tikus tanah. Lalu peri-peri bunga
menancapkan duri-duri mawar di sela-sela tanaman.
Pada malam hari, tikus tanah kembali merusak tanaman bunga.
Akan tetapi, kali ini tikus tanah terkena jebakan. Kakinya terkena salah satu
duri mawar. Ia berteriak kesakitan dan meminta pertolongan.
Thumbelina merasa kasihan melihat kejadian itu dan mendekati
tikus tanah.
“Aku akan menolongmu, asal kamu berjanji tidak akan merusak
tanaman bunga lagi,” kata Thumbelina kepada tikus tanah.
“Baiklah, aku berjanji,” jawab tikus tanah.
Thumbelina mengobati luka tikus tanah. Tikus tanah mengatakan
kalau dia tidak menyukai bunga. Rumah tikus di dalam tanah menjadi rusak karena
akar tanaman bunga. Tikus tanah pun minta maaf dan berjanji akan mencari tempat
tinggal baru.
Peri-peri bunga mengadakan pesta sederhana untuk berterima
kasih pada Thumbelina. Pada pesta itu, Raja peri bunga datang menemui
Thumbelina. Raja peri bunga itu sangat gagah dan rupawan. Thumbelina
memperkenalkan dirinya kepada raja peri bunga. Raja merasa kagum dengan
keberanian dan ketulusan hati Thumbelina. Karena itu, raja menghadiahkan sepasang
sayap indah untuk Thumbelina.
Raja peri bunga kemudian melamar Thumbelina untuk dijadikan
permaisuri di istana bunga. Thumbelina menerima lamaran tersebut dengan
perasaan bahagia. Karena kebaikannya, Thumbelina mendapatkan sayap yang sangat
ia inginkan dan juga seorang pendamping yang diharapkannya.
Di hari pernikahan Thumbelina dan raja peri bunga, semua
penghuni taman bersuka cita. Eris dan Nobi mendoakan Thumbelina selalu bahagia
bersama raja peri hutan.
No comments:
Post a Comment