BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perencanaan pembelajaran termasuk kelompok mata
pelajaran proses belajar-mengajar yang membahas prinsip-prinsip dan cara-cara
merencanakan pengajaran suatu mata pelajaran atau pokok bahasan tertentu.
Secara garis besar, perencanaan pembelajaran mencangkup kegiatan merumuskan
tujuan-tujuan apa yang dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang
digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang
akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan bahan, serta media atau alat apa
yang akan diperluakan untuk mendukung pelaksanaan pengajaran tersebut. untuk
dapat melakukan hal terseut, seorang guru harus mengetahui dan menguasai
konsep-konsep dasar pembelajaran serta beberapa teori dan prinsip yang
mendasari proses belajar-mengajar.
Berikut ini akan dibahas salah satu teori yang
berhubungan dengan perencanaan pembelajaran di sekolah, yaitu teori psikologi
mental. Dalam rumpun teori psikologi mental, terdapat tiga teori psikologi yang
terkenal dan banyak berpengaruh terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
yaitu psikologi daya, psikologi tanggapan, dan psikologi naturalisme romantik.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan ketiga teori tersebut yang
dirangkum dari berbagai sumber.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai sarana untuk mengetahui beberapa rumpun psikologi mental. Sementara
tujuan secara khususnya adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran dengan kode mata kuliah PB0411509.
BAB II
PEMBAHASAN
Rumpun
Psikologi Mental
Rumpun teori ini disebut Psikologi
Mental karena menurut pandangan para ahli psikologi, individu atau siswa
mempunyai kekuatan atau kemampuan yang bersifat mental atau rohaniah. Dalam
rumpun ini ada tiga teori psikologi yang terkenal dan banyak berpengaruh
terhadap pelaksanaan pengajaran, yaitu Psikologi Daya, Psikologi Tanggapan, dan
Psikologi Naturalisme Romantik.
a.
Psikologi Daya
Psikologi Daya juga disebut Faculty
Psychology. Dalam teori psikologi daya, individu atau siswa memiliki sejumlah daya atau kekuatan, seperti daya
mengindra, mengenal, mengingat, menanggap, mengkhayal, berpikir, merasakan,
menilai, dan berbuat. Daya- daya itu dapat dikembangkan melalui latihan,
seperti latihan mengamati benda, gambar, latihan mendengarkan bunyi dan suara,
latihan mengingat kata, arti kata, dan letak sesuatu kota dalam peta. Latihan-latihan
ini dilakukan melalui berbagai bentuk pengulangan.
Dalam
pelajaran pendidikan jasmani atau olahraga, guru-guru banyak menggunakan metode
mengajar ini. Guru memberikan latihan secara berulang-ulang, untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam berbagai keterampilan seperti: menangkap, melempar, dan
memukul bola dalam permainan kasti, loncat tinggi, lompat jauh, lempar lembing,
dalam atletik.
Prinsip
pembelajaran yang sesuai untuk teori ini adalah prinsip repetisi (pengulangan). Teori psikologi daya berprinsip bahwa daya-daya
(mengingat, mengenal, mengkhayal, menilai, dll) yang dimiliki individu atau
siswa dapat dikembangkan dengan cara berlatih secara berulang-berulang. Dalam
teori ini tidak mengenal prinsip motivasi, pengalaman belajar dan perbedaaan
individu karena dianggap tidak relevan.
b.
Psikologi Tanggapan
Psikologi tanggapan disebut juga herbatisme karena
pengembangan teori ini adalah seorang ahli psikologi berasal dari Jerman bernama
Herbart. Ia menyebut teorinya sebagai teori Vorstellungen,
yang dapat diterjemahkan sebagai tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam
kesadaran. Setiap pengalaman, apakah yang diterima melalui penglihatan,
pendengaran, perabaan, dibaca, dipikirkan, dilakukan dan sebagainya akan
memberikan bekas di dalam kesadaran. Bekas-bekas ini dapat dimunculkan kembali
dalam bentuk tanggapan. Ada tiga bentuk tanggapan, yaitu impresi indra,
tanggapan atau bayangan dari impresi indra yang lalu, dan perasaan yang
menyertai impresi atau tanggapan tersebut, seperti senang atau tidak senang.
Tanggapan-tanggapan
tersebut tidak semuanya berada dalam kesadaran, ada kalanya juga berada dalam
ketidaksadaran. Tanggapan-tanggapan itu berbeda-beda kekuatannya dan
pengaruhnya terhadap kehidupan individu. Kehidupan individu dipengaruhi oleh
tanggapan-tanggapan yang paling kuat.
Menurut teori ini, belajar adalah mengusahakan adanya
tanggapan sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu, yang
akan membentuk suatu struktur tanggapan. Tanggapan baru akan mudah diterima dan
berada dalam kesadaran seseorang, apabila ada hubungan tanggapan baru tersebut
dengan tanggapan-tanggapan yang telah ada, serta karena adanya rasa senang
terhadap yang ditanggapinya.
Sebagai contoh, ketika guru ingin menjelaskan tentang
materi kepekaan lidah sebagai indera pengecap, maka guru dapat menanyakan makanan-makanan
yang memiliki rasa asin, manis, pahit, dan asam untuk memunculkan kembali
tanggapan-tanggapan tentang rasa-rasa tersebut (apersepsi). Kemudian, guru bisa
membawa contoh makanan yang memiliki berbagai macam rasa dan siswa dapat
mencicipinya untuk menunjukkan bagian lidah yang peka. Dengan begitu, setiap
kali anak merasakan makanan, ia akan mengingat bagian lidah yang mana yang
berfungsi sebagai penerima rasa.
Prinsip-prinsip
pembelajaran yang sesuai dengan psikologi tanggapan adalah prinsip repetisi
(pengulangan), prinsip korelasi, prinsip motivasi, prinsip kesiapan, dan prinsip
apersepsi. Kelima prinsip ini dianggap sesuai karena teori psikologi tanggapan
berprinsip bahwa dalam menggunakan metode mengajar tanggapan seorang guru harus
menyajikan bahan pengajarannya secara sederhana, menarik dan berulang-ulang
serta kait-mengait antara yang satu dengan yang lain.
c.
Psikologi Naturalisme Romantik
Teori psikologi naturalisme romantik berassal dari
Jean J. Rousseau. Menurut Rousseau anak memiliki potensi atau kekuatan yang masih
terpendam, yaitu potensi berpikir, berperasaan, berkemauan, keterampilan, berkembang,
mencari dan menemukan sendiri apa yang diperlukannya. Melalui berbagai bentuk
kegiatan dan usaha belajar anak mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.
Berbeda dengan teori-teori lain, menurut Roesseu anak tidak usah terlalu banyak
diatur dan diberi, biarkan mereka mencari dan menemukan dirinya sendiri, sebab
menurut dia anak dapat berkembang sendiri.
Prinsip-prinsip
pembelajaran yang sesuai adalah prinsip aktivitas siswa, prinsip perkembangan,
prinsip perbedaan individu, prinsip motivasi, prinsip pengalaman langsung, dan
prinsip kesiapan. Keenam prinsip ini dianggap sesuai karena teori psikologi
naturalime romantik berprinsip bahwa seorang guru dalam menyediakan bahan
ajaran harus menarik perhatian dan minat anak, sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat perkembangannya, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,
memberi motivasi dan bimbingan sesuai dengan sifat dan kebutuhan anak. Sehingga
kegiatan belajar dapat mengaktifkan siswa dan anak dapat berkembang secara
optimal.
Konsep-
konsep belajar optimal yang mengaktifkan siswa, seperti Cara Siswa Belajar
Aktif, Belajar Inkuiri Diskaveri, Pemecahan Masalah, Keterampilan Proses,
Belajar Dengan Memanfaatkan Lingkungan, dan sebagai antara lain didasari oleh
teori ini. Sebagai contohnya, anak diperintahkan untuk mengamati dan menggambar
berbagai jenis kaki binatang yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Guru
tinggal bertanya dimana binatang tersebut tinggal atau apa makanannya. Dengan
begitu, anak dengan sendirinya dapat menemukan hubungan bentuk kaki binatang
dengan habitatnya.
BAB
III
KESIMPULAN
Rumpun
psikologi mental memandang individu atau siswa mempunyai kekuatan atau kemampuan
yang bersifat mental atau rohaniah. Dalam rumpun ini ada tiga teori psikologi
yang terkenal, yaitu psikologi daya, psikologi tanggapan, dan psikologi
naturalisme romantik. Dalam teori psikologi daya, individu
atau siswa memiliki sejumlah daya atau kekuatan. Menurut teori psikologi
tanggapan, belajar adalah mengusahakan adanya tanggapan sebanyak-banyaknya dan
sejelas-jelasnya pada kesadaran individu. Sedangkan menurut psikologi
naturalisme romantik, anak memiliki potensi atau kekuatan yang masih terpendam
untuk dapat mengembangkan sendiri potensi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Azhari.
Resume Artikel Pengantar Pengajaran PAI Bab IIIA. Scribd. (Online), (http http://www.scribd.com/doc/52083264/Resume-Bab-III,
diakses 22 September 2012).
Ibrahim, R
& Syaodih, S. 1996. Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Ihsancolank.
2012. Teori dan Prinsip-Prinsip yang Mendasari Pembelajaan. Blogspot.
(Online), (http://ihsancolank.blogspot.com/2012/04/perencanaan-pengajaran.html,
diakses 22 September 2012).
Rochman, A.
1993. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:PT.Tiara Wacana.
Syaiful , Drs.
2002. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Think4think.
2008. Teori dan Prinsip-Prinsip yang Mendasari Pembelajaan. Blogspot.
(Online), (http://think4think.blogspot.com/2008/09/teori-dan-prinsip-prinsip-yang.html,
diakses 22 September 2012).
thanks broww.....hehe
ReplyDeleteanytime... :)
Delete