LAPORAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
“Usaha Telur Asin”
A.
Latar
Belakang Masalah
Telur asin merupakan makanan khas Indonesia yang
disukai oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, permintaan telur asin di
pasaran masih tergolong tinggi. Saat ini, produksi telur asin nasional belum
mencukupi besarnya permintaan, sehingga telur asin memiliki prospek usaha yang
menjanjikan.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang di atas, masalah yang muncul adalah:
1.
Apa saja bahan dan peralatan yang dibutuhkan
untuk membuat usaha telur asin?
2.
Berapa modal yang diperlukan untuk memulai
usaha telur asin?
3.
Bagaimana kualitas produk yang
dihasilkan?
4.
Bagaimana cara penjualan dan pemasaran
produk telur asin?
5.
Berapa keuntungan yang dihasilkan dari
usaha ini?
C.
Tujuan
Program
Tujuan yang ingin
dicapai dari usaha pembuatan telur asin ini adalah:
1.
Melatih mahasiswa untuk mengembangkan
jiwa kewirausahaan.
2.
Membantu mahasiswa untuk menciptakan
lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
3.
Meningkatkan taraf perekonomian.
4.
Mengembangkan potensi diri agar lebih
mandiri dalam berwirausaha serta menambah pengalaman dalam menjalankan usaha di
bidang makanan.
D.
Luaran
yang Diharapkan
Luaran
yang diharapkan dari usaha ini adalah telur asin yang berkualitas baik dengan
harga yang dapat dijangkau semua kalangan masyarakat.
E.
Kegunaan
Program
Usaha pembuatan telur asin ini memiliki manfaat menciptakan
lapangan pekerjaan baru sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain
itu, usaha ini berusaha meningkatkan nilai guna telur asin yang tadinya hanya
direbus atau digoreng, menjadi produk baru yang lebih diminati.
F.
Metodologi
Pelaksanaan Program
Wawancara
Wawancara
dilakukan untuk memperoleh informasi dan data-data lengkap tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kewirausahaan.
G.
Metodologi
Pelaksanaan Usaha
a. Tempat
Pembuatan Telur Asin
Usaha pembuatan telur
asin ini dilaksanakan di Desa Bendungan RT.09/III Gunting, Wonosari, Klaten.
b. Alat
dan Bahan
1. Ember
plastik
2. waskom
3. Panci
4. Alat
pemanas
5. Alat
pengaduk
6. Telur
bebek yang bermutu baik
7. Bubuk
batu bata merah
8. Garam
kuarsa
9. Air
bersih secukupnya
c. Langkah
Pembuatan
1.
Telur itik dipilih yang berkualitas baik
kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah itu, telur
dilap atau dikeringkan.
2.
Bubuk batu bata merah ditempatkan dalam
waskom kemudian dicampur dengan garam kuarsa sebagai adonan pengasin. Setelah
itu, ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk agar garam dapat larut
dan tercampur merata menjadi pasta. Perbandingan antara bubuk batu bata merah
dengan garam sekitar 1:1.
3.
Setelah itu dilakukan proses pemeraman
telur itik. Proses ini diawali dengan memasukkan telur itik yang telah
diseleksi ke dalam waskom yang telah berisi adonan. Setelah seluruh lapisan
telur tertutupoleh adonan, maka telur tersebut dipindahkan ke dalam wadah lain
yang telah disiapkan untuk proses pemeraman.
4.
Setelah pemeraman 10 – 20 hari, telur
dibersihkan dari adonan pasta dengan pencucian. Pencucian dilakukan dengan cara
menggosok kulit telur dengan sikat yang telah dibasahi.
5.
Kemudian dilakukan proses perebusan.
Proses ini dilakukan dengan panci selama 3 – 5 jam.
6.
Telur yang telah direbus ditiriskan.
Proses penirisan dilakukan di atas wadah
dimana telur diangin-anginkan hingga kering dan tidak terlalu panas.
H.
Kegiatan
Program
1. Hari
Pertama
·
Pembelian dan persiapan bahan baku
·
Penyiapan alat dan pencucian telur.
·
Proses pembuatan adonan pasta dan
pemeraman
2. Hari
ke-15
Proses pencucian, perebusan, dan
pengeringan.
3. Hari
ke-16
Proses
penjualan dan pemasaran produk melaui warung-warung kecil di sekitar tempat
pembuatan telur asin dan dijual langsung.
I.
Biaya
Pengadaan bahan habis pakai
1.
Telur bebek 30 butir @ 1250 =
37000
2.
Batu bata 3 kg =
-
3.
Garam 2 kg @ 2500 = 5000
4.
Biaya lain-lain = 2000
Total = 44000
Pendapatan
Hasil penjualan telur 30 x 2000 = 60000
Keuntungan
60000 – 44000 =16000 untuk produksi pertama
J.
Kendala
Kendala yang
dihadapi antara lain:
·
Untuk memperoleh telur itik yang
berkualitas dan murah cukup sulit karena lokasi pembuatan jauh dari peternak
itik.
·
Untuk memperoleh bubuk batu bata yang
halus dibutuhkan proses penghalusan yang cukup lama.
·
Proses penjualan agak sulit karena
banyak yang memproduksi telur asin.
LAMPIRAN
·
Proses
Pembuatan Telur Asin
·
Proses Penjualan Telur Asin
Penjualan produksi pertama
No.
|
Pembeli
|
Jumlah
|
Paraf
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
·
Proses Penjualan dan Pemasaran Telur Asin
a. Melalui
warung-warung kecil
b. Promosi
Melalui Internet
No comments:
Post a Comment