Untuk mengembangkan kecerdasan moral pada anak
didik, guru dapat menerapkan kiat-kiat sebagai berikut.
a.
Memberikan contoh nyata penerapan moral dari sikap dan
perilaku guru
Anak lebih banyak belajar
dari tingkah laku yang dapat diamati. Sehingga, penanaman moral yang paling kuat adalah melalui contoh
langsung dari guru. Misalnya: guru harus selalu bersikap ramah, penuh kasih,
pengertian, dan menekankan kejujuran pada diri setiap anak didik agar anak juga
dapat berperilaku demikian pada orang lain.
b.
Meluangkan waktu untuk menanamkan pendidikan moral dalam
setiap pembelajaran
Tugas guru tidak hanya
mengajar, akan tetapi juga membimbing dan mengarahkan anak didik agar memiliki
perilaku yang sesuai norma. Guru dapat menyisipkan pendikan moral berupa
nasihat melalui cerita sehari-hari, dongeng, maupun peristiwa lainnya.
Contohnya: adanya peristiwa banjir dapat dijadikan pelajaran untuk lebih
memperhatikan lingkungan dan orang-orang yang sedang kesulitan.
c.
Memantau perkembangangan sikap dan perilaku anak di
lingkungan sekolah
Dalam pengembangan moral di
sekolah, anak didik berada dalam tahap penyesuaian diri antara pengaruh kehidupan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehingga, guru perlu memantau dan
menindaklanjuti arah sikap dan perilaku anak agar tidak menyimpang dari norma
yang diharapkan. Misalnya, ketika seorang anak di sekolah tiba-tiba suka ribut
dan berbicara kasar, guru perlu mencari tahu sebab dari tindakan tersebut untuk
segera dilakukan tindakan perbaikan melalui pendekatan individu.
d.
Tidak memojokkan dan mempermalukan anak ketika melakukan
tindakan negatif
Anak yang merasa terpojok akan merasa semakin minder dan
agresif karena tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Apalagi jika anak
merasa dipermalukan maka akan timbul kekecewaan yang semakin memperburuk
perilaku anak. Contoh: anak yang ketahuan membolos tidak seharusnya dimarahi di
depan kelas sehingga ia ditertawakan teman-temannya. Guru hendaknya mengajak
anak berbicara tanpa melibatkan orang lain dahulu untuk mengtahui sebab ia
membolos.
e.
Memberikan pujian dan penghargaan atas sikap dan tindakan
positif
Pujian dan penghargaan yang wajar dari guru akan
memperkuat tindakan positif yang dilakukan. Anak akan merasa dihargai sehingga
ia juga belajar menghargai orang lain. Contohnya: seorang anak yang mau
mengakui kesalahan karena telah menghilangkan penggaris temannya perlu diberi
pujian dari guru. Guru dapat menjadi pihak ketika yang mampu mengembangkan rasa
saling memaafkan antarteman.
f.
Menjalin rasa saling percaya antara guru dan anak didik
Anak perlu diberitahu bahwa guru mempercayai mereka untuk
bertingkah laku yang baik. Dengan begitu, anak merasa memiliki tanggung jawab
yang dipercayakan padanya. Guru juga perlu memastikan bahwa dirinya pantas
dipercayai anak dengan menepati janji. Misalnya: guru mengatakan, “Anak-anak,
Ibu percaya kalian dapat menjaga ketenangan kelas dalam mengerjakan tugas
selama Ibu berbicara dengan kepala sekolah. Ibu janji akan segera kembali dan
menceritakan suatu peristiwa.”
No comments:
Post a Comment