Thursday, July 3, 2014

Mengembangkan Moral Anak Didik

Untuk mengembangkan kecerdasan moral pada anak didik, guru dapat menerapkan kiat-kiat sebagai berikut.
a.       Memberikan contoh nyata penerapan moral dari sikap dan perilaku guru
Anak lebih banyak belajar dari tingkah laku yang dapat diamati. Sehingga, penanaman moral  yang paling kuat adalah melalui contoh langsung dari guru. Misalnya: guru harus selalu bersikap ramah, penuh kasih, pengertian, dan menekankan kejujuran pada diri setiap anak didik agar anak juga dapat berperilaku demikian pada orang lain.
b.      Meluangkan waktu untuk menanamkan pendidikan moral dalam setiap pembelajaran
Tugas guru tidak hanya mengajar, akan tetapi juga membimbing dan mengarahkan anak didik agar memiliki perilaku yang sesuai norma. Guru dapat menyisipkan pendikan moral berupa nasihat melalui cerita sehari-hari, dongeng, maupun peristiwa lainnya. Contohnya: adanya peristiwa banjir dapat dijadikan pelajaran untuk lebih memperhatikan lingkungan dan orang-orang yang sedang kesulitan.
c.       Memantau perkembangangan sikap dan perilaku anak di lingkungan sekolah
Dalam pengembangan moral di sekolah, anak didik berada dalam tahap penyesuaian diri antara pengaruh kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sehingga, guru perlu memantau dan menindaklanjuti arah sikap dan perilaku anak agar tidak menyimpang dari norma yang diharapkan. Misalnya, ketika seorang anak di sekolah tiba-tiba suka ribut dan berbicara kasar, guru perlu mencari tahu sebab dari tindakan tersebut untuk segera dilakukan tindakan perbaikan melalui pendekatan individu.
d.      Tidak memojokkan dan mempermalukan anak ketika melakukan tindakan negatif
           Anak yang merasa terpojok akan merasa semakin minder dan agresif karena tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Apalagi jika anak merasa dipermalukan maka akan timbul kekecewaan yang semakin memperburuk perilaku anak. Contoh: anak yang ketahuan membolos tidak seharusnya dimarahi di depan kelas sehingga ia ditertawakan teman-temannya. Guru hendaknya mengajak anak berbicara tanpa melibatkan orang lain dahulu untuk mengtahui sebab ia membolos.
e.       Memberikan pujian dan penghargaan atas sikap dan tindakan positif 
           Pujian dan penghargaan yang wajar dari guru akan memperkuat tindakan positif yang dilakukan. Anak akan merasa dihargai sehingga ia juga belajar menghargai orang lain. Contohnya: seorang anak yang mau mengakui kesalahan karena telah menghilangkan penggaris temannya perlu diberi pujian dari guru. Guru dapat menjadi pihak ketika yang mampu mengembangkan rasa saling memaafkan antarteman.
f.       Menjalin rasa saling percaya antara guru dan anak didik

           Anak perlu diberitahu bahwa guru mempercayai mereka untuk bertingkah laku yang baik. Dengan begitu, anak merasa memiliki tanggung jawab yang dipercayakan padanya. Guru juga perlu memastikan bahwa dirinya pantas dipercayai anak dengan menepati janji. Misalnya: guru mengatakan, “Anak-anak, Ibu percaya kalian dapat menjaga ketenangan kelas dalam mengerjakan tugas selama Ibu berbicara dengan kepala sekolah. Ibu janji akan segera kembali dan menceritakan suatu peristiwa.”

No comments:

Post a Comment